Gambar Sampul Tematik 5  · Tema 3 Ayo, Belajar Berwirausaha
Tematik 5 · Tema 3 Ayo, Belajar Berwirausaha
Nuniek Puspitawati dkk

22/08/2021 15:29:44

SD 6 K 13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Subtema 3:

Ayo, Belajar Berwirausaha

Perhatikan di sekitarmu! Banyak karya

bernilai jual yang tercipta dengan

kreasi dari benda-benda yang tidak

terpakai.

Tahukah Kamu?

Ternyata bunga kering tidak sekadar menumpuk menjadi sampah. Ibu Made,

adalah seorang pelaku wirausaha yang memanfaatkan bunga kering menjadi

aneka produk pewangi. Bacalah cerita berikut di dalam hati!

Kreativitas yang Membuahkan Hasil

Rangkaian

bunga kering buatan Ibu Made Yuliani memenuhi etalase

di rumahnya. Indah dipandang dengan aroma semerbak memenuhi

ruangan.

Ibu Made Y

uliani adalah seorang tokoh wirausaha Bali yang memulai

usahanya dengan mengumpulkan bunga-bunga kering yang berjatuhan

di sekitar tempat tinggalnya, di Pulau Dewata. Berawal dari rangkaian

bunga kering, usahanya kini berkembang pesat dan menghasilkan

aneka produk pewangi. Sabun alami, pelembab tubuh, pewangi ruangan,

dibuatnya dari beragam jenis buah dan tanaman.

“Kreativitas s

angat penting dalam usaha ini,” ujar Bu Made.

“Bunga-bunga kering yang awalnya tampak tidak menarik, dirangkai

kembali menjadi karya seni yang memiliki nilai jual,” lanjut Bu Made.

100

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Jawab pertanyaan berikut:

1.

Apa jenis us

aha yang dilakukan Ibu Made Yuliani?

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

2.

Apa s

aja dan darimana bahan yang digunakan Bu Made untuk menjalankan

usahanya?

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

3.

Apakah kreativitas diper

lukan untuk menjalankan usahanya! Jelaskan

dengan singkat.

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

4.

Bagaimana pengar

uh usaha yang dijalankan Bu Made terhadap lingkungan?

Jelaskan dengan singkat.

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________

Dengan kreativitas, kita dapat

menciptakan berbagai benda

yang menarik untuk dijual.

Bagaimana Ibu Made membuat

rangkaian bunga keringnya? Ayo,

kita cermati informasi berikut!

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

101

Ayo Amati

Cermati informasi berikut dengan teliti:

Usaha yang Bersahabat dengan Alam

Setiap hari, dalam perjalanan Bu Made ke luar rumah, ia selalu memunguti

berbagai tanaman yang ditemuinya. Sesuai dengan prinsip mulia yang

diyakininya, yaitu untuk tidak pernah mengganggu kelangsungan hidup

mahluk Tuhan, Bu Made tidak pernah memetik tanaman yang masih

hidup, melainkan yang sudah layu, mengering, dan berjatuhan.

Aneka tanaman, dari yang umum dan terkenal, seperti melati, cemara,

kenanga, cempaka, sampai yang tak biasa ditemui, seperti tanaman klabet,

cengkeh, pegagan dan bahkan ranting kering, ia kumpulkan dalam satu

kantung kain agar tidak hancur.

Sampai di rumah, Bu Made akan meletakkan tanaman yang dikumpulkannya

itu pada tampah-tampah yang khusus digunakan untuk menjemur

tanaman. Tahap penjemuran sangat penting diperhatikan. Untuk

menghasilkan tanaman kering yang bentuknya tidak keriput, tidak mudah

hancur, warnanya tidak kusam atau memudar, dan tetap harum, tanaman

tidak boleh dijemur langsung di bawah terik matahari.

Setelah kurang lebih dua hari dijemur di udara terbuka, tanaman-tanaman

tersebut dimasukkan ke dalam ruang pengering yang sebetulnya hanya

berupa bangunan sederhana berkerangka kayu dengan penutup plastik.

Dalam ruangan itu, suhu dan kelembaban terjaga dengan stabil sehingga

proses pengeringan berlangsung sempurna. Tanaman yang dikeringkan

dengan sempurna akan terlihat berkilau tanpa perlu diberi lapisan kimia.

Begitulah proses pengeringan yang dilakukan secara sederhana, dan

sangat memperhatikan siklus hidup tumbuhan dan faktor alami. Justru

kesederhanaan itulah yang membuat potpourri yang dihasilkan berkualitas

sangat baik.

Oleh: Hanni Darwanti

102

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Jawab pertanyaan berikut:

1.

Proses apa yang dicer

itakan dalam bacaan di atas?

__________________________________________________________________

2.

Bagaimana kondisi tanaman sebelum proses penger

ingan?

__________________________________________________________________

3.

Bagaimana kondisi tanaman setelah proses penger

ingan?

__________________________________________________________________

4.

T

ahap-tahap apa saja yang dilakukan selama proses pengeringan?

__________________________________________________________________

5.

Apa yang ter

jadi seandainya salah satu tahap proses pengeringan tersebut

tidak dilakukan?

__________________________________________________________________

6.

Apa pengar

uh panas matahari terhadap tanaman tersebut?

__________________________________________________________________

7.

Manakah yang mengalami per

ubahan sifat? Bunga yang dijemur atau

panas matahari?

__________________________________________________________________

8.

T

emukan contoh lain peristiwa perubahan sifat benda karena panas

matahari!

____________________________________________________________________

Dalam peristiwa di atas ada faktor-faktor yang menjadi penyebab perubahan

kondisi, dan ada pula faktor-faktor yang mengalami perubahan. Faktor-faktor

tersebut dinamakan variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel adalah segala sesuatu yang diamati dalam sebuah penelitian atau

percobaan.

Î

P

anas matahari adalah variabel bebas, karena merupakan faktor yang

menyebabkan terjadinya perubahan.

Î

Bunga yang menger

ing adalah variabel terikat, karena merupakan benda

yang mengalami perubahan sifat sebagai akibat dari variabel bebas

Ternyata suhu panas

membantu kita dalam

menjalankan sebuah usaha!

Suhu panas matahari

mengakibatkan perubahan

sifat pada sebuah benda. Ayo,

kita cari contoh lainnya.

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

103

Ayo Analisis

Temukan sebanyak mungkin contoh perubahan sifat benda akibat pengaruh

suhu (panas atau dingin) berdasarkan pengalaman kamu selama ini, dan

temukan manakah yang merupakan variabel bebas dan variabel terikat.

Tuliskan dalam tabel berikut:

No

Peristiwa perubahan sifat benda Variabel bebas

Variabel terikat

1.

Membuat es batu

Suhu dingin

Air berubah menjadi es

2.

Tugas Kelompok

Î

Lakukan

satu percobaan yang mengubah sifat suatu benda karena pengaruh

suhu. Perhatikan langkah-langkah berikut.

Tujuan percobaan

Tentukan alat dan bahan.

Tuliskan langkah-langkah percobaan.

Lakukan percobaan dengan seksama.

Identifikasi varibel bebas dan variabel terikat, serta perubahan sifat

yang terjadi.

Tuliskan kesimpulannya:

104

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Kita sepatutnya bersyukur

atas alam dan segala

isi ciptaanNya. Ketika

bersahabat dengan alam,

manusia dapat berkreasi

memanfaatkannya

sebagai peluang usaha.

Bisakah kamu bayangkan

yang akan terjadi, jika

tidak terdapat perbedaan

suhu di bumi ini.

Ayo Membuat Laporan

-

T

uliskan hasil pengamatan terhadap berbagai benda akibat pengaruh

suhu. Tulisanmu harus memuat penjelasan mengenai kondisi awal benda,

perubahan suhu yang dialaminya, serta akibat dari perubahan suhu pada

benda tersebut.

-

P

erhatikan kerapian tulisan, penggunaan huruf besar, tanda baca, tata

bahasa, dan kosakata baku.

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

105

Lingkungan telah

menyediakan berbagai

bahan yang bisa diolah

kembali menjadi benda

yang bermanfaat.

Dalam sebuah usaha

selalu terjadi hubungan

antara kegiatan usaha

dengan lingkungan alam.

Ayo, kita cari tahu.

Ayo Cari Tahu

-

Baca kembali infor

masi tentang usaha bunga kering Ibu Made Yuliani.

Bagaimana Ibu Made memanfaatkan lingkungan alam sekitarnya?

-

T

uliskan hubungan interaksi wirausaha yang dilakukan oleh Ibu Made

dengan lingkungan alam dan masyarakatnya, perhatikan beberapa hal

berikut:

Jenis sumber daya alam yang digunakan untuk usahanya.

Manfaatnya bagi lingkungan.

Manfaatnya bagi kehidupan masyarakat sekitar dan bagi negara

Indonesia.

106

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Ayo Renungkan

Apa yang telah kamu pelajari hari ini?

Apakah kamu telah menerapkan sikap teliti saat melakukan pengamatan?

Apa yang terjadi jika Tuhan tidak menciptakan tumbuhan dengan bunga-

bunga, serta tidak ada matahari yang memanasi bumi? Sudahkah kamu

bersyukur akan ciptaanNya?

Kerja Sama dengan Orang Tua

Amati beragam perubahan sifat benda akibat pengaruh suhu yang terjadi di

rumah. Identifikasi manakah yang merupakan variabel bebas dan variabel

terikat.

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

107

Ingatkah kamu bahwa

kreativitas menjadi modal

utama dalam berwirausaha.

Selain itu, diperlukan

juga ketekunan dalam

berwirausaha, seperti kisah

“Man” berikut ini.

Tahukah Kamu?

Baca dalam hati teks berikut:

Gelang Benang, Kreatif Mengisi Waktu Luang

Man, adalah seorang anak laki-laki Suku Sasak dari Desa Sade,

Lombok. Usianya hampir 12 tahun. Ia baru saja menyelesaikan ujian

akhir tingkat SD di sekolahnya. Usai sekolah, Man dan beberapa teman

seusianya secara kreatif mengisi waktu luang dengan berjualan gelang

benang beraneka warna buatan sendiri. Sejak dini, anak-anak Suku Sasak

terbiasa menyaksikan kaum ibu memintal benang dan menenun kain. Sisa

benang aneka warna mereka jalin dengan beragam kreasi untuk dijadikan

gelang.

Desa Sade terletak di Lombok Tengah, tidak jauh dari Pantai Kuta.

Melihat ramainya wisatawan pengunjung pantai, Man dan teman-teman

melihat peluang usaha untuk mengisi waktu luang mereka. Menjelang

sore hari, mereka menawarkan aneka gelang benang buatan mereka ke

wisatawan pengunjung pantai. Dengan kreatif mereka membuat berbagai

ragam jalinan untuk ditawarkan. Kadangkala mereka sisipkan manik-

manik kayu untuk mempercantik gelang. Menyadari bahwa harga gelang

yang dijual tidak dapat terlalu tinggi, mereka mengganti benang hasil

pintalan kapas dengan benang jahit yang mereka beli di pasar. Seuntai

gelang mereka jual dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 15.000.

108

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

“Dalam sehari, biasanya aku bisa menjual lima sampai enam gelang.

Rata-rata dalam sehari kami bisa membawa pulang uang Rp30.000, ” ujar

Man.

Ketika ditanyakan pemanfaatan uang hasil jualan; “Untuk menambah uang

jajan, dan membeli perlengkapan sekolah,” jawabnya sambil tersenyum

lebar.

Walau tidak pernah diminta oleh kedua orang tuanya untuk membantu

keuangan keluarga, Man selalu memberikan uang hasil jualannya kepada

ibunya. Ketika sewaktu-waktu ingin membeli barang keperluan sekolah,

ibunya akan memperbolehkan Man menggunakan uang tersebut.

Man tidak kehilangan waktu bermainnya karena berjualan. Ia berjualan

sambil bermain air dan bercengkerama di pinggir pantai dengan teman-

temannya. Menjelang matahari terbenam, Man dan teman-temannya

pulang untuk mengerjakan tugas sekolah dan beristirahat. Ketika tugas

sekolah sudah selesai, Man membuat beberapa gelang untuk mengisi

kembali persediaan untuk berjualan esok hari.

Man bangga ketika gelang hasil buatannya dipuji oleh wisatawan.

Sederhana, namun unik dan kreatif, begitu komentar para wisatawan

terhadap gelang benang buatan Man dan teman-temannya. Kreatifitas

Man dalam memanfaatkan waktu luang memberinya pembelajaran hidup

yang tak ternilai.

Oleh:Santi

-ditulis berdasarkan wawancara pada bulan Juli 2014-

Jawab pertanyaan berikut berdasarkan bacaan

1.

Apa jenis us

aha yang dilakukan Man dan teman-temannya untuk mengisi

waktu luang mereka?

__________________________________________________________________

2.

Mengapa diper

lukan kreativitas dan ketekunan dalam menjalankan usaha

tersebut? Jelaskan dengan singkat!

___________________________________________________________________

3.

Apa manfaat us

aha anak-anak tersebut bagi kehidupan mereka?

___________________________________________________________________

4.

F

aktor –faktor apa yang mereka pertimbangkan saat melakukan usaha

tersebut?

___________________________________________________________________

5.

Nilai-nilai apa yang bis

a kita pelajari dari usaha anak-anak tersebut?

___________________________________________________________________

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

109

Tentunya dengan kreativitas

dan ketekunan usaha yang

kita jalani akan berhasil.

Apa lagi yang kita perlukan

agar sebuah usaha dapat

berjalan? Bagaimana peran

pembeli pada kelangsungan

usaha kita?

Ayo Cari Tahu

-

P

erhatikan hubungan saling ketergantungan yang terjadi di lingkungan

tempat tinggal Man.

Petani

Kapas

Industri

Benang

Penjual

Benang

Jahit

Penjual

Gelang

Benang

Wisatawan

Jawab pertanyaan berikut:

1.

Apakah penjual gelang benang memer

lukan petani kapas? Jelaskan!

__________________________________________________________________

2.

Apakah wis

atawan bisa membeli gelang benang jika tidak terdapat

industri benang? Jelaskan!

__________________________________________________________________

3.

Apakah us

aha gelang benang memanfaatkan sumber daya alam?

Jelaskan!

__________________________________________________________________

110

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Keragaman masyarakat memungkinkan

terciptanya hubungan ketergantungan antar

usaha. Jika kamu perhatikan, keragaman juga

terdapat di lingkungan sekolah. Apakah kamu

dan semua warga di sekolah juga memiliki

hubungan saling ketergantungan? Ayo, kita

cari tahu!

Amati ragam warga sekolah berikut ini, isi kotak yang kosong dengan

warga lain yang ada di sekolahmu. Tariklah anak panah dan tuliskan

hubungan saling ketergantungan di antaranya.

Siswa

Kepala Sekolah

Petugas Kantin

Staff

administrasi

Jawablah pertanyaan berikut.

1.

Apakah siswa memer

lukan guru? Jelaskan!

_________________________________________________________________

2.

Apakah akan ada kepala sekolah tanpa ada siswa? Jelaskan!

__________________________________________________________________

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

111

3.

Bagaimana sikap yang har

us diterapkan pada setiap warga sekolah

supaya hubungan saling ketergantungan tersebut terbina dengan baik?

Tuliskan pendapatmu!

Kita patut bersyukur pada

Tuhan yang telah menciptakan

manusia dengan beragam

kemampuan, sehingga bisa

saling melengkapi dalam

memenuhi kebutuhan hidup.

Kamu juga dapat belajar

berwirausaha. Kamu

telah berkreasi membuat

celengan kertas dan patung

nusantara. Sekarang

saatnya kamu mencoba

menunjukkan karyamu pada

pameran kreasi siswa.

112

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Ayo Berkreasi

Kamu akan memamerkan produk celengan kertas dan patung nusantara

yang buatanmu. Kegiatan pameran akan dilakukan di pembelajaran hari ke

enam. Kamu akan membuat poster untuk memperkenalkan produk tersebut

pada teman-teman di sekolah.

Ikuti instruksi berikut:

1.

Siapkan ker

tas atau karton ukuran A3.

2.

Buat ter

lebih dahulu rancangan postermu. Poster harus memuat

informasi sebagai berikut:

a.

Infor

masi singkat tentang produk: bahan dasar dan manfaat

celengan dan patung.

b.

Harga jual (jika akan dijual).

c.

Gambar produk.

3.

P

erhatikan pengaturan tata letak gambar dan kalimat informasi,

sehingga poster kamu akan tampak menarik dan mudah dipahami.

4.

Kamu bis

a mengampanyekan poster kamu pada pertemuan

berikutnya.

Kreatifitas, ketekunan, serta

strategi untuk memperkenalkan

produk, adalah modal dalam

melakukan suatu wirausaha.

Sekarang kamu akan membuat

kotak kemasan untuk membuat

produk kamu lebih menarik!

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

113

Ayo Berlatih

Perhatikan bentuk berbagai kemasan di bawah ini :

Sumber: http://www.papercanspackaging.com

1

2

3

Dokumen.pribadi

Jika kamu perhatikan, bentuk kemasan pada gambar ketiga adalah gabungan

bangun kemasan pertama dan kemasan kedua, yaitu bangun silinder dan

kerucut.

Sekarang, coba kamu hitung volume bangun gabungan serupa dengan ukuran

seperti di bawah ini :

Volume Kerucut = 1/3 L

alas

x

Tinggi

Volume Silinder = L

alas

x Tinggi

18 cm

12 cm

14 cm

Sumber: http://www.ebay.co.uk,

114

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Hitung juga volume bangun gabung di bawah ini. Cermati ukuran yang

tercantum pada gambar tersebut.

Ayo Renungkan

Apa yang kamu pelajari hari ini?

Apa yang belum kamu pahami?

Sudahkah kamu menerapkan sikap hidup saling menghargai antara

warga di sekolah?

Kerja Sama dengan Orang Tua

Tanyakan pada orang tua di rumah tentang sikapmu selama ini. Apakah

kamu telah menerapkan sikap saling menghargai di rumah? Minta masukan

dari orang tua agar kamu dapat meningkatkan sikap peduli dan sikap saling

menghargai.

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

115

Wirausaha juga dapat

dilakukan dengan

memanfaatkan sampah.

Wah, benar juga. Ternyata

sampah pun masih dapat

bermanfaat.

Tahukah Kamu?

Di Kampung Hijau Rawajati, beberapa warga mengisi waktu dengan

memanfaatkan sampah non organik untuk dijadikan berbagai produk menarik

yang dapat dijual. Baca di dalam hati dengan seksama cerita berikut ini :

Sampah pun Bermanfaat

Kampung Rawajati, sebuah kampung percontohan di daerah Kalibata,

Jakarta Selatan. Di sana, sampah tidak dibiarkan menggunung di tempat

sampah, dan tidak dibiarkan untuk membebani Tempat Pembuangan

Akhir (TPA) sampah nantinya. Warga di sana diajak berkontribusi untuk

mengelola sampah secara bijak.

Apa yang dapat dilakukan oleh warga? Sampah dapur dan sampah kebun

dikumpulkan di sentra pengumpulan sampah untuk kemudian diolah

menjadi kompos. Sisa makanan pun tidak harus menggunung di tempat

sampah. Beberapa lubang biopori dimanfaatkan untuk menampung sisa

makanan ini. Ketika membusuk nantinya, sampah tersebut akan menjadi

penyubur tanah di sekitarnya.

116

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Beberapa jenis sampah non organik dikumpulkan sebagai tabungan bank

sampah. Selain itu, ada pula sampah non organik yang ternyata bernilai

jual setelah diolah dengan cara menarik.

Pagi itu, beberapa ibu berkumpul di balai warga. Di antara mereka terlihat

tumpukan sampah non organik, seperti kemasan bekas sabun cair, botol

plastik, serta sedotan plastik. Berbagi tugas beberapa ibu mengolah

aneka sampah tersebut. Sebagian membersihkan sisa noda, sebagian

menggunting sesuai pola, sebagian menjahit, sebagian lagi merangkai

sedotan dengan tangan. Berbagai produk menarik dihasilkan dari

kreativitas para ibu ini. Payung, dompet, tas plastik, vas bunga, serta alas

gelas dibuat dari rangkaian aneka sampah. Produk tersebut kemudian

dititipkan ke beberapa toko dan koperasi untuk dijual. Nilai jualnya pun

cukup tinggi, mengingat dibutuhkan pekerjaan tangan yang cukup rumit

untuk menghasilkannya. Hasil penjualan tentunya dapat menambah kas

warga, dan juga dapat menambah sedikit uang belanja harian para ibu

yang terlibat.

Manfaat yang lebih besar dari kreasi ini adalah berkurangnya tumpukan

sampah non organik. Seperti telah diketahui, sampah non organik seperti

plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai, 10-20 tahun!

Tidak saja menambah uang belanja, usaha mandiri yang dilakukan para

ibu ini mengurangi pencemaran lingkungan oleh sampah.

Catatan:

Sampah organik: sampah yang mudah membusuk; misalnya sisa bahan memasak, sisa

makanan, atau daun kering.

Sampah non organik: sampah yang tidak mudah atau tidak dapat membusuk; misalnya :

plastik, kaleng, logam,

styrofoam

.

Oleh

: Santi Hendriyeti

Setelah membaca cerita tersebut, coba kamu jawab pertanyaan di bawah ini.

1.

Apakah ada wir

ausaha yang dilakukan oleh warga kampung Rawajati?

Jelaskan.

___________________________________________________________________

2.

Apa manfaat us

aha tersebut bagi lingkungan dan warganya?

___________________________________________________________________

3.

Mengapa warga kampung Hijau Rawajati diajak untuk mengelola s

ampah

dengan bijak?

____________________________________________________________________

4.

Apa yang dilakukan pada s

ampah dapur, sampah kebun, dan sampah non

organik? Jelaskan dengan singkat!

___________________________________________________________________

5.

Apa nilai-nilai yang bis

a dipelajari dari usaha tersebut?

____________________________________________________________________

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

117

Lubang biopori tersedia di

halaman beberapa rumah warga di

Kampung Rawajati. Lubang biopori

dimanfaatkan sebagai tempat

proses pembusukan sisa makanan.

Bagaimana proses pembusukan

tersebut berlangsung?

Ayo Amati

Amati proses pembusukan makanan dalam lubang biopori berikut:

Menurutmu, mengapa dapat terjadi pembusukan pada sampah sisa makanan

di lubang biopori?

Ayo Lakukan

Kamu dapat mempraktikkan membuat kompos di lubang biopori. Caranya:

1.

Gali lubang sedalam ± 1 meter

.

2.

Isi lubang dengan s

ampah sisa makanan

3.

T

utup lubang dengan tutup yang berlubang, agar air dan udara tetap

mengalir bebas.

4.

Sampah yang membusuk sudah dapat dimanfaatkan sebagai kompos

setelah 2 minggu-2 bulan

118

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

5.

Selain untuk membuat kompos, s

ampah organik di dalam lubang biopori

akan menghidupkan mikroorganisme tanah, seperti cacing tanah. Cacing

ini akan membuat terowongan horisontal dalam lubang biopori, sehingga

mempercepat resapan air ke dalam tanah secara horisontal.

Jawab pertanyaan berikut.

1.

Mengapa

sisa makanan perlu disimpan dalam lubang dengan suhu yang

lembab?

__________________________________________________________________

2.

Apa yang ter

jadi pada sisa makanan dalam lubang tersebut?

__________________________________________________________________

3.

P

erkirakanlah! Apa yang terjadi jika sisa makanan dibiarkan terjemur di

bawah sinar panas matahari?

___________________________________________________________________

Mengapa harus ada

proses pembusukan?

Adakah manfaatnya bagi

kehidupan?

Lakukan percobaan berikut:

Roti di suhu rendah (lembab)

Roti di suhu tinggi (kering)

Alat dan Bahan:

Roti sisa

Beberapa tetes air

Kantong plastik transparan

Langkah Percobaan:

1.

P

ercikan sedikit air pada sisa roti

2.

Masukkan ke dalam kantong plastik

tr

ansparan.

3.

Simpan di tempat lembap dan gelap.

4.

Biar

kan selama tiga hari.

Alat dan Bahan:

Roti sisa

Langkah Percobaan:

1.

Letakkan sis

a roti di tempat

kering, di bawah sinar matahari.

2.

Biar

kan selama tiga hari.

Lakukan pengamatan pada hari ketiga. Catat hasil pengamatanmu dan

jawab pertanyaan berikut!

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

119

a.

Bagaimana per

bedaan kondisi kedua roti tersebut?

____________________________________________________________________

b.

Mana yang mer

upakan variabel bebas dan variabel terikat?

____________________________________________________________________

c.

Bagaimana hubungan antar

a suhu dan perubahan benda? Buat

kesimpulannya.

____________________________________________________________________

____________________________________________________________________

Temukan sebanyak mungkin contoh yang bermanfaat dan yang merugikan

pada perubahan sifat benda karena pembusukan dalam kehidupan sehari-

hari. Tuliskan dalam bagan berikut.

Bermanfaat

Merugikan

Peristiwa

Pembusukan

120

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Sungguh hebat ciptaan

Tuhan. Bahkan sudah ada

makhluk yang bertugas

sebagai pembusuk.

Terbayangkah olehmu jika

makhluk tersebut tidak ada?

Ayo Membuat Laporan

Buatlah laporan tertulis berdasarkan percobaan yang telah kamu lakukan.

-

Lapor

anmu harus berisi penjelasan mengenai kondisi awal benda (roti),

perlakuan terhadap benda, dan kondisi akhir benda.

-

P

erhatikan kerapian tulisan, penggunaan huruf besar, tanda baca, tata

bahasa, dan kosakata baku.

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

121

Tempe adalah makanan bergizi yang

dibuat melalui proses pembusukan.

Pengolahan tempe merupakan salah satu

peluang yang dimanfaatkan oleh para

wirausahawan. Kamupun dapat menjadi

pelaku wirausaha cilik, jika kamu jeli

melihat kebutuhan di sekitarmu

Untuk kesehatan tubuh kamu perlu makan makanan yang bergizi, seperti

tempe. Tetapi jangan lupa, olahraga juga dibutuhkan untuk memelihara

kebugaran tubuhmu. Hari ini kamu akan melakukan berlatih senam irama lagi

untuk memelihara kebugaran.

Ayo Lakukan

Sebelum memulai gerakan baru, coba kamu lakukan lagi gerakan langkah

kaki yang sudah kamu pelajari sebelumnya.

Setelah itu, kamu akan melatih gerakan tangan. Perhatikan gerakan yang

akan dicontohkan oleh gurumu.

1.

Ger

akan ayunan satu lengan

Sikap awal

Hitungan 1

Hitungan 2

Sumber: dokumen kemendikbud

122

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Hitungan 3

Hitungan 4

2.

Ger

akan ayunan satu lengan silang ke samping badan

Sikap awal

Hitungan 1

Hitungan 2

Hitungan 3

Hitungan 4

Sumber: dokumen kemendikbud

Sumber: dokumen kemendikbud

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

123

3.

Ger

akan ayunan dua lengan ke samping kanan dan kiri badan

Sikap awal

Hitungan 1

Hitungan 2

Hitungan 3

Hitungan 4

4.

Ger

akan ayunan lengan silang ke depan dan ke belakang badan

Sikap awal

Hitungan 1

Sumber: dokumen kemendikbud

Sumber: dokumen kemendikbud

124

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Hitungan 2

Hitungan 3

Hitungan 4

Sumber: dokumen kemendikbud

Sumber: dokumen kemendikbud

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

125

5.

Ger

akan ayunan lengan ke samping kanan dan kesamping kiri

Sikap awal

Hitungan 1

Hitungan 2

Hitungan 3

Sumber: dokumen kemendikbud

Sumber: dokumen kemendikbud

126

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Hitungan 4

6.

Ger

akan ayunan tangan mengitari kepala

Sikap awal

Hitungan 1

Sumber: dokumen kemendikbud

Sumber: dokumen kemendikbud

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

127

Hitungan 2

Hitungan 3

Hitungan 4

Ulangi gerakan beberapa kali. Lakukan dengan semangat. Ikuti irama musik

yang mengiringi.

Sumber: dokumen kemendikbud

Sumber: dokumen kemendikbud

128

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Ayo Renungkan

Bagaimana sikapmu selama belajar hari ini?

Pernahkah terpikir olehmu tentang proses pembusukan yang ternyata

bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan. Coba bayangkan, andai tidak

terdapat proses pembusukkan dalam kehidupan? Apa yang akan terjadi?

Kerja Sama dengan Orang Tua

Ceritakan pada orang tua tentang proses pembusukan yang telah kamu pelajari.

Bisakah kamu temukan peristiwa pembusukan yang terjadi di rumahmu dan

sekitarnya? Cari tahu pengaruh dari peristiwa pembusukan tersebut pada

lingkungan sekitarnya.

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

129

Kita telah belajar banyak hal

tentang wirausaha. Sekarang

kita akan belajar menjadi pelaku

wirausaha cilik. Apa saja yang

harus diperhatikan saat akan

memulai suatu wirausaha?

Tahukah Kamu?

Simak percakapan berikut ini!

Suatu sore, Udin dan teman-temannya ber

kesempatan bertemu

dengan Pak Gino. Beliau adalah seorang pelaku wirausaha sukses yang

sederhana dan suka berbagi ilmu. Beliau memulai usaha mainan kayu

edukatif beberapa tahun yang lalu. Sekarang, produknya sudah dikenal

dan digunakan oleh berbagai Taman kanak-kanak dan Taman Bermain.

Udin: Pak Gino, aku sangat kagum dengan produk buatan Pak Gino. Suatu

saat nanti aku ingin bisa menjadi wirausahawan sukses seperti Bapak.

Bagaimana awal mula Pak Gino memulai usaha ini?

Pak Gino: Bapak saya seorang pengrajin kayu. Sejak kecil, saya sering

membantu bapak. Bapak sering membuatkan saya mainan dari sisa-

sisa kayu yang membuat saya menjadi lebih mudah memahami pelajaran

matematika, sehingga kemudian saya memiliki keinginanan untuk

membuat berbagai mainan kayu. Saya ingin mainan itu juga membantu

anak-anak memahami pelajarannya.

130

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Siti: Oh, jadi kita bisa memulai suatu usaha dengan bekal keterampilan,

hobi, dan kreatifitas yang kita miliki ya pak. Aku gemar mencoba berbagai

resep masakan. Wah, mungkin suatu saat nanti aku bisa membuka usaha

toko kue ya.

Udin: Kalau aku suka bermain bola, usaha apa ya yang bisa aku jalani di

masa depan? Apakah membuat bola?

Pak Gino: Mungkin saja. Biasanya kalau kita memiliki minat terhadap

suatu hal, ide dan kreatifitas akan berkembang dengan sendirinya.

Edo: Apakah ketika bapak bermimpi membuat usaha mainan kayu, bapak

yakin akan laku di pasaran?

Pak Gino: Oh, saya tidak sekedar bermimpi. Saya juga melakukan

survei

sebelum memulai usaha. Dari sana saya temukan bahwa banyak anak yang

membutuhkan mainan yang mendidik. Ketika saya akan memulai usaha,

produk sejenis belum ada di pasaran. Oleh karena itu saya memberanikan

diri memulainya.

Edo: Lho, kalau hobi membaca, usaha apa yang bisa aku lakukan nanti

ya? Belum tentu aku bisa menulis buku. Tentu tidak mudah juga bersaing

dengan buku-buku bagus yang ada di toko buku ya.

Pak Gino: Usaha yang kamu jalankan nanti tidak selalu berbentuk barang

yang dijual. Ada berbagai jasa yang dapat menjadi bidang usaha. Bisa

saja kamu membuka perpustakaan kecil dan menyewakan buku-buku

koleksimu untuk dibaca oleh anak-anak di sekitar pemukimanmu.

Edo: Betul juga ya, Pak. Tidak terpikir olehku sebelumnya. Perpustakaan

kecil pasti menarik untuk anak-anak di sekitar rumahku.

Siti: Berdasarkan pengalaman Pak Gino, apa saja kiat-kiat

dalam

menjalankan usaha?

Pak Gino: Modal utama adalah kerja keras dan pantang menyerah. Usaha

yang dirintis tidak selalu mulus dalam perjalanannya. Tekun, kreatif, serta

jujur juga tidak boleh ditinggalkan. Usaha yang dimulai dengan niat dan

sikap yang baik akan berbuah hasil yang baik pula.

Udin: Wah, ternyata banyak ya yang masih harus kita pelajari untuk

menjadi wirausahawan sukses. Tidak cukup sehari kita berguru pada Pak

Gino. Boleh ya pak, lain kali kami bertemu bapak lagi. Siapa tahu, kelak

impian kami menjadi wirausahawan kecil bisa terwujud, seperti bapak.

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

131

Pak Gino: Tentu saja boleh. Bapak senang melihat anak-anak seumur

kalian sudah memiliki impian yang tinggi. Bapak punya keyakinan, dengan

bermimpi, kita akan memiliki motivasi kuat untuk mewujudkannya. Sore itu

Udin, Edo, dan Siti pulang dengan bekal ilmu baru. Semakin kuat keinginan

mereka mengikuti jejak Pak Gino suatu hari nanti.

Oleh: Santi

Jawab pertanyaan berikut.

1.

Nilai-nilai apa yang har

us dimiliki oleh seorang wirausahawan?

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

2.

F

aktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan saat akan melakukan

suatu usaha?

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

3.

Apa yang har

us dilakukan supaya usaha kita dikenal oleh masyarakat?

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

Nah, sekarang kita akan

membangun sebuah

usaha impian!

132

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Ayo Bekerja Sama

Dalam kelompok kecil, kalian akan membuat satu kegiatan wirausaha.

Diskusikan bersama teman dalam kelompok, Kalian akan membuat sebuah

rencana usaha impian, dan akan mempresentasikan rencana tersebut di depan

kelas. Ketika menyusun rencana, lakukan langkah-langkah berikut :

1.

T

entukan jenis usaha impianmu.

Usaha yang menghasilkan barang, contoh: membuat mainan. Atau

usaha yang menghasilkan jasa, contoh: usaha potong rambut, dan lain-

lain. Perhatikan bakat, minat, serta kebutuhan di sekitar kalian saat

menentukan jenis usaha. Berikan alasan kalian.

2.

T

entukan target konsumen atau pembeli yang akan menggunakan produk.

Anak-anak, remaja, atau orang dewasa. Target konsumen ini ditentukan

oleh jenis usaha yang akan dibuat.

3.

T

entukan harga jual produk.

Dengan mempertimbangkan modal yang digunakan, bahan dasar yang

digunakan, serta target konsumen.

4.

T

entukan tempat usaha.

Toko, warung, dan lain-lain. Berikan alasan pemilihannya.

5.

T

entukan strategi pemasaran

- bagaimana car

amu memasarkan agar

usahamu dikenal dan dipilih oleh pembeli.

Melalui poster, selebaran, pemasaran langsung, dan lain-lain. Ceritakan

mengapa kamu memilih strategi tersebut.

-

T

uliskan dalam bentuk peta pikiran yang menarik disertai gambar dan

warna. Kerjakan bersama semua teman dalam kertas atau karton yang

cukup besar untuk dibaca oleh semua teman di kelas.

-

Ber

sama teman dalam kelompok, kalian akan mempresentasikan usaha

impian kalian pada pertemuan berikutnya.

Ingatkah kamu? Bahwa

selalu terjadi hubungan

saling ketergantungan

dalam kegiatan

wirausaha.

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

133

Ayo Analisis

Analisis rencana Usaha Impian yang telah kamu buat. Tuliskan hubungan

saling ketergantungan dalam usaha tersebut pada bagan berikut:

Sumber Daya

Alam.

Jenis Usaha.

Manfaat bagi diri

sendiri dan bagi

warga sekitar.

Sumber Daya

Manusia.

134

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Kita harus bersyukur pada

Tuhan yang telah menciptakan

manusia dengan beragam

kemampuan sehingga suatu

wirausaha bisa berjalan

dengan baik.

Betul Dayu! Ingat juga

bahwa seorang pedagang

barang membutuhkan

pembuat kemasan

untuk memasarkan

dagangannya.

Ayo Berlatih

Perhatikan jaring-jaring kerucut dan balok di bawah ini:

Bayangkan kamu sedang merancang sebuah robot. Gunakan kombinasi

bangun-bangun yang sudah kamu pelajari. Kamu dapat menggunakan bangun

balok, kubus, limas, silinder, dan kerucut.

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

135

a.

Gambar

kan sketsa robotmu dan cantumkan ukuran tiap sisi bangun

pembentuknya.

b.

Gambar jar

ing-jaring semua bangun yang akan kamu gunakan untuk

rancangan robotmu pada kertas berpetak di bawah ini.

136

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

c. Hitung volume total dari robot rancanganmu.

d.

T

ukarkan gambar rancanganmu dengan teman di sebelahmu. Hitung

volume rancangan robot temanmu.

Sekarang kamu harus memasarkan

patung nusantara dan celengan yang

akan dipamerkan. Kampanyekan

produk buatanmu dengan bantuan

poster yang telah kamu buat kepada

semua teman di sekolah.

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

137

Ayo Berkreasi

Kamu akan membawa postermu ketika melakukan promosi produk

jualanmu di kelas-kelas lain.

Ingatlah untuk berbicara dengan percaya diri dan suara lantang,

gunakan kalimat yang baku, dan intonasi yang sesuai.

Sampaikan juga manfaat dari barang jualanmu dalam kehidupan, agar

teman-temanmu tertarik untuk membeli.

Undanglah semua teman untuk datang ke meja jualanmu saat

kegiatan pameran.

Ayo Renungkan

Apa yang kamu pelajari hari ini?

Apa yang belum kamu pahami?

Sudahkah kamu menghitung dengan teliti dan cermat saat membuat

kotak kemasan?

Sudahkah kamu bersyukur pada Tuhan YME Yang telah menciptakan

manusia dengan kemampuan yang beragam, sehingga kita bisa hidup

saling melengkapi dan saling menghargai?

Kerja Sama dengan Orang Tua

Lakukan pengamatan dan wawancara dengan seorang pelaku wirausaha

di sekitar rumahmu. Tuliskan hasil observasi dan wawancara dan serahkan

kepada gurumu.

138

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Ingatkah kamu bahwa kotak

kemasan memiliki peran penting

pada sebuah produk yang dijual?

Coba perhatikan kotak-kotak

kemasan berikut ini.

Sumber: http://www.ciputraentrepreneurship.com

Tahukah Kamu?

Bacalah teks berikut di dalam hati dengan teliti!

Kotak Bekas Membawa Manfaat

Kegembiraan dalam merayakan hari-hari besar selalu membawa

rezeki bagi para pelaku wirausaha. Tak hanya pelaku wirausaha cokelat

yang kebanjiran pesanan di saat tutup tahun, produsen kertas kado dan

kotak kado pun sibuk menangguk keuntungan yang melonjak hingga

berlipat ganda dibanding hari biasa.

Memang, belakangan ini bisnis kemasan sedang naik daun. Lihat

saja usaha kotak bingkisan yang ditekuni oleh Desnawati Herorini, pemilik

Gallery

Happy Gift

di Semarang. Ia mulai menekuni wirausaha kemasan

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

139

sejak tahun 2010. Menurutnya, kotak dan pembungkus hadiah sangat

berarti. Hadiah apapun, jika dikemas dengan cantik dan menarik, akan

memberikan kesan tersendiri bagi penerimanya.

Rini memulai usahanya dengan memanfaatkan kotak-kotak bekas,

seperti kotak bekas sepatu, yang ia kumpulkan dari lingkungan keluarga,

tetangga, dan teman-teman. “Hanya bermodalkan semangat, kerja keras,

ketekunan, kreativitas, serta kejujuran, kita akan meraih kesuksesan.”

ujarnya.

Oleh:Nuniek

Setelah membaca cerita pengusaha kemasan, coba kamu jawab pertanyaan di

bawah ini:

Apa pengaruh kemasan terhadap penerima hadiah?

___________________________________________________________________

Apakah ada pengaruh usaha kemasan dari kardus bekas pada lingkungan?

Jelaskan.

___________________________________________________________________

Ayo Berlatih

Kemampuan menghitung

volume sangat diperlukan saat

menentukan ukuran sebuah kotak

kemasan. Ayo, latih kembali

kemampuan menghitung volume

bangun ruang.

Sekarang kamu akan merancang dan membuat kemasan untuk celengan kertas

buatanmu. Buatlah semenarik mungkin untuk dipamerkan pada pameran hasil

karya besok. Pertimbangkan dengan seksama bangun penyusun kemasanmu.

Pilih yang sesuai dengan bentuk celengan kertas buatanmu.

140

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Gambarkan sketsa kemasan dan cantumkan ukuran tiap sisi bangun

pembentuknya.

b.

Gambar

jaring-jaring kemasanmu pada kertas berpetak di bawah ini.

Jangan lupa menambahkan lidah perekat pada bagian-bagian yang akan

direkatkan.

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

141

c. Hitung volume kemasan rancanganmu.

d.

Pilih bahan yang sesuai untuk kemas

anmu. Buatlah dengan rapi dan beri

hiasan agar menarik. Jika tidak dapat kamu selesaikan hari ini, kamu dapat

menyelesaikannya di rumah.

Dalam kegiatan

berwirausaha, selalu

terjadi hubungan saling

ketergantungan antara

anggota masyarakat yang

beragam. Bagaimana dengan

hubungan antar warga yang

ada di sekitar sekolahmu?

Ayo Analisis

Amati keberagaman kegiatan anggota masyarakat berikut.

Tariklah anak panah untuk menggambarkan hubungan saling ketergantungan

antara anggota warga masyarakat tersebut.

142

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Penjual buah-

buahan di pasar

tradisional

Pengusaha

penyewaan truk

pengangkut hasil

pertanian

Penjual pisang

goreng di kota

Pengusaha toko

kelontong menjual

bahan makanan

pokok sehari-hari

Petani pisang di

desa

Pembeli pisang

goreng

Penjual kotak

kemasan

makanan

Jawab pertanyaan berikut.

a.

Bagaimana hubungan antar

a penjual pisang goreng dengan pengusaha

toko kelontong? Apakah penjual pisang goreng memerlukan tepung dan

minyak goreng untuk memproduksi pisang gorengnya? Jelaskan!

________________________________________________________________

________________________________________________________________

b.

Di antar

a beragam masyarakat pada bagan di atas, manakah yang

merupakan pelaku wirausaha?

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

c.

Apakah petani pis

ang memerlukan pengusaha penyewaan truk pengangkut

buah? Jelaskan!

__________________________________________________________________

__________________________________________________________________

d.

T

uliskan kesimpulan hubungan interaksi antara para warga masyarakat

tersebut!

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

143

Tentunya hubungan saling

ketergantungan tersebut

akan terbina dengan baik

jika berlandaskan sikap

saling menghargai.

Ayo Temukan

-

Amati lingkungan di sekitar sekolah. T

emukan satu jenis wirausaha yang

ada di sana. Gambarkan hubungan saling ketergantungan yang terjadi di

antara warga masyarakat dengan pelaku wirausaha tersebut.

-

Gambar

kan dalam bentuk peta pikiran yang menarik.

-

T

uliskan kesimpulan tentang pentingnya hidup saling menghargai antar

anggota masyarakat.

K

esimpulan: ________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

________________________________________________________

Ayo Renungkan

Apa yang telah kamu pelajari hari ini?

Sudahkah kamu mempraktikkan sikap saling menghargai antar teman?

Sudahkah kamu mempraktikkan sikap saling menghargai dalam lingkungan

keluargamu? Jelaskan!

Sudahkah kamu mempraktikkan sikap saling menghargai di lingkungan

sekitar rumahmu? Jelaskan!

Kerja Sama dengan Orang Tua

Ceritakan pada orang tua tentang hubungan saling membutuhkan antar

anggota keluarga serta pentingnya sikap saling menghargai antar anggota

keluarga. Ingatkan semua anggota keluarga di rumah untuk bersikap saling

menghargai.

144

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Ayo, kita melanjutkan

berlatih senam. Awali

kegiatan dengan

berdoa supaya kegiatan

ini bermanfaat bagi

kesehatan tubuh kita.

Ayo Lakukan

Sekarang saatnya kamu mengulang latihan gerakan tangan pada senam irama.

Ulangi beberapa kali hingga lancar. Guru membantu untuk melihat ketepatan

rangkaian gerakanmu.

Setelah lancar gerakan tanganmu, kamu dapat mengulang gabungan gerakan

tangan dan semua gerakan kaki yang telah kamu latih sebelumnya. Tentu

tubuhmu akan semakin bugar ketika melakukan senam irama ini beberapa

kali.

Sekarang kita akan

melakukan kegiatan pameran

produk hasil karya kita

dengan penuh rasa bangga

dan percaya diri.

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

145

Ayo Ceritakan

Kamu akan mempersiapkan kegiatan pameran. Ikuti langkah-langkah berikut:

Siapkan dan atur meja tempat memajang produk.

Î

Sebelumnya, diskusikan dengan gur

u dimana pameran akan dilaksanakan

(di kelas, di ruang serba guna, di selasar kelas, atau di lapangan).

Pajang produk dengan tampilan yang menarik.

Kampanyekan produkmu dengan bantuan poster yang telah kamu buat.

Î

Kamu

dapat mendatangi kelas dan menerangkan isi poster di depan

adik-adik kelas. Kamu dapat memasang poster di sekitar meja pajangan

setelah selesai berkampanye.

Ketika pameran dimulai, sambut para pengunjung yang tertarik dengan

produk kamu. dengan ramah Terangkan beberapa informasi yang menurut

kamu penting tentang produk tersebut. Ingatlah untuk selalu berbicara dan

bersikap ramah pada semua pengunjung.

EVALUASI

Tuliskan refleksimu selama mengadakan kegiatan pameran. Sertakan informasi

berikut:

-

T

ahap-tahap persiapan pameran.

-

Manfaat keg

iatan pameran.

-

K

esulitan yang dihadapi saat kegiatan pameran.

-

Sikap dan per

asaan selama pameran.

146

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Perhatikan penggunaan tata bahasa yang baik, penggunaan huruf besar dan

tanda baca, pemilihan kosa kata baku, serta kerapian tulisan.

Ayo Renungkan

Apa yang telah kamu pelajari hari ini?

Bagaimana manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari?

Sudahkah kamu bersemangat dan percaya diri saat kegiatan pameran?

Kerja Sama dengan Orang Tua

Kamu bisa melakukan senam irama bersama keluarga di rumah. Pilih jenis

musik yang riang untuk mengiringi kalian.

Ceritakan pengalaman dan perasaan kamu saat melakukan kegiatan pameran.

Berceritalah secara terbuka, minta masukan dari orang tuamu jika kamu

mendapatkan masalah saat kegiatan pameran.

147

Aku Cinta Membaca

Cintailah membaca, karena ....

semakin banyak membaca,

semakin banyak tempat yang kamu kunjungi,

semakin sering membaca,

semakin sering kamu berpetualang,

semakin beragam bacaanmu,

semakin beragam pula pengalaman yang kamu rasakan.

Apa yang kamu baca akan membuatmu kaya,

karena apa yang kamu baca akan mengisi dirimu dengan ilmu,

menambah jiwamu dengan pengetahuan,

dan membuka wawasan cakrawala benakmu, seluas-luasnya!

Aku Cinta Membaca

Ayo Bacalah

148

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Juragan Tahu

Ini cerita tentang tetanggaku, Pak Bima. Aku sangat terkesan dengan

kerja kerasnya untuk menghidupi keluarga. Aku yakin anak-anak Pak

Bima pasti sangat bangga terhadap ayahnya.

Pak Bima, adalah seorang ayah dari 4 anak: Amri, Andi, Alma dan Aisha.

Dahulu, ia bekerja sebagai supir angkutan kota. Akan tetapi sejak warga

semakin banyak memiliki sepeda motor, penumpang angkutan umum

semakin berkurang. Penghasilan Pak Bima sebagai supir tidak lagi dapat

memenuhi kebutuhan keluarga, apalagi untuk membayar uang sekolah

anak-anaknya. Walau dulu hanya bersekolah hingga kelas 4 SD, Pak Bima

bertekad semua anaknya harus bersekolah setinggi-tingginya.

Pak Bima kemudian membantu Bu Iyut berjualan berbagai kebutuhan

dapur di pasar. Ketika itu, Pak Bima mengamati bahwa setiap hari selalu

ada pembeli yang datang untuk membeli tahu di warung Bu Iyut. Pak

Bima mempelajari bahwa tahu merupakan salah satu makanan yang

digemari, hampir di setiap rumah. Timbul keinginan Pak Bima untuk

mempelajari pembuatan tahu. Pak Bima bertanya ke sana ke mari. Suatu

sore ditemukannya sebuah buku tentang olahan kedelai di pojok buku

bekas di pasar. Pak Bima membulatkan tekad untuk mencoba membuat

tahu di rumah.

Dengan sabar Pak Bima mencoba mengolah kedelai, mengikuti proses

yang dipelajarinya. Tidak mudah, membutuhkan waktu yang lama untuk

membuatnya. Pak Bima tak menyerah. Pada awal percobaannya, tahu yang

dibuat terlalu lembek, sehingga hancur ketika dipotong. Sedih hatinya

memandangi butir tahu tak berbentuk itu. Akan tetapi anak-anak dan

istrinya menyemangati.

“Tidak apa-apa pak, besok kita coba lagi ya. Biar kita saja yang

mengolahnya menjadi lauk di rumah. Justru mudah untuk dijadikan

botok tahu, pak,” ujar Amri menyemangati ayahnya.

Ayo Bacalah

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

149

149

Aku Cinta Membaca

Amri dan adik-adiknya bergantian membantu Pak Bima di sela-sela

waktu sekolah mereka. Alhasil, selama Pak Bima mencoba membuat tahu,

lauk di rumah pun tidak bergeser dari olahan tahu. Tahu goreng, oseng

tahu, semur tahu, botok tahu, dan aneka olahan tahu tersaji di rumah.

Tanpa mengeluh Amri dan adik-adiknya menyantap aneka olahan tahu

tersebut. Ketika masih tersisa, Amri dan Alma sering membawa bekal

tahu goreng ke sekolah. Teman-teman mereka sering ikut menikmati,

bahkan beberapa teman menitipkan pesanan mereka. Amri dan Alma pun

berinisiatif menjual tahu buatan Pak Bima kepada teman-teman. Semakin

hari, semakin banyak yang memesan tahu. Menurut para pembeli, tahu

buatan Pak Bima berbeda dengan tahu lain yang dibeli di pasar. Lebih

lembut dan rasanya tidak terlalu gurih.

Melihat tanggapan yang baik dari teman-teman anaknya, Pak Bima

memberanikan diri menawarkan tahu buatannya ke Bu Iyut. Sedikit demi

sedikit tahu buatan Pak Bima mulai menjaring pembeli langganan di

pasar. Bahu membahu Pak Bima beserta istri, dan anak-anaknya membuat

tahu setiap hari. Kehidupan mereka pun semakin baik. Pak Bima tidak

perlu lagi bekerja sebagai pegawai di warung Bu Iyut. Justru Bu Iyut

yang menjadi pembeli utama tahu buatan Pak Bima. Ketika permintaan

dari pelanggan semakin banyak, Pak Bima mulai mengupah tetangga-

tetangga untuk membantu. Pak Bima ingin mengajak orang lain untuk

maju. Tidak pelit dan tidak takut tersaingi, Pak Bima justru berbagi cara

membuat tahu pada orang-orang yang membantunya.

Majunya usaha pembuatan tahu Pak Bima tidak selalu mulus tanpa

rintangan. Pernah di suatu masa tahu buatannya banyak yang tidak

laku terjual. Bu Iyut mendadak mengurangi pesanan hariannya. Petak-

petak tahu yang sudah dibuat pun menjadi rusak dan masam. Beberapa

minggu mereka mengalami hal tersebut. Tak tahan dengan kerugian yang

dialami, istri Pak Bima sempat berpikir untuk menambahkan formalin

agar tahu lebih awet.

Dengan tenang Pak Bima mengingatkan,

“Sabar saja bu, semua usaha pasti ada tantangannya. Anggap saja

tantangan ini sebagai jalan agar kita terus belajar. Bapak tidak setuju

kalau kita menggunakan formalin untuk mengawetkan tahu,” ujar Pak

Bima dengan tegas.

150

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

“Ibu pikirkan saja, tahu-tahu yang kita jual akan dimakan juga oleh

anak-anak seusia Amri dan adik-adiknya. Apakah ibu rela jika anak-

anak kita memakan makanan yang tercemar oleh bahan berbahaya?”

ujar Pak Bima, mencoba mengingatkan istrinya.

“Lebih baik kita mengurangi dahulu produksi harian tahu, sambil

menunggu permintaan pelanggan naik lagi. Tidak masalah pendapatan

kita turun sedikit, yang penting kita tetap dapat mengupah orang-

orang yang sudah membantu kita, bu,” Pak Bima mengajak istrinya

untuk bersabar.

Memang ternyata sabar dan kerja keras adalah modal utama sebuah

usaha. Usaha tahu Pak Bima sedikit demi sedikit mengalami peningkatan.

Lebih dari sepuluh orang diupah Pak Bima untuk membantunya. Pesanan

tahu pun terus bertambah, tidak hanya dari di sekitar pasar, sekarang

tahu Pak Bima juga dipesan oleh beberapa rumah makan. Amri, Andi,

Alma dan Aisha justru bangga ketika teman-teman mereka memanggil

dengan sebutan “Juragan Tahu.”

Oleh:

Santi Hendriyeti

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

151

151

Aku Cinta Membaca

Inaq Esun, Pelopor Nasi Balap Puyung

Sumber: dokumen kemendikbud

Mungkin tidak pernah terpikir bahwa

masakan kreasi seorang ibu bisa menjadi

makanan khas daerah yang diburu oleh

wisatawan. Nasi Balap Puyung di warung

Inaq Esun (Inaq, baca : Ina’ adalah ibu dalam

bahasa Sasak), kini kerap diburu oleh

wisatawan di Pulau Lombok.

Bermula dari kegigihannya untuk menopang

ekonomi keluarga, Inaq Esun, seorang ibu

dari Desa Puyung, Lombok Tengah, menjual

masakannya di rumah. Mulanya Inaq Esun

hanya mencoba berjualan untuk membantu

ekonomi keluarga demi menghidupi enam orang anaknya. Berbagai macam

penganan dicoba dijajakannya. Akan tetapi menu nasi bungkus dengan

lauk khasnya yang kemudian terus dicari oleh pelanggan warungnya.

Suwiran daging dada ayam kampung berbumbu pedas, dikombinasikan

dengan kacang kedelai goreng dicampur ke dalam nasi panas yang

dibungkus daun pisang menjadi santapan nikmat yang kini dicari hingga

tengah malam.

Pada tahun 1970-an Inaq Esun memulai menjajakan masakan khasnya.

Dari mulut ke mulut nikmat masakannya mulai tersebar. Dari tetangga,

hingga pendatang dari desa lain mencarinya. Rela mengantri pelanggan

berlomba datang lebih pagi ke Desa Puyung demi sebungkus nasi

masakannya, hingga kemudian dikenal orang dengan sebutan Nasi Balap

Puyung.

Dari sebuah warung bambu kecil di rumah, kini usaha yang dirintisnya

sudah berkembang di beberapa rumah makan. Ibu Syarifa dan Bapak

Maksub anak Inaq Esun, kini meneruskan usaha warisan yang dirintis

sang ibu. Dulu, suwiran daging dari seekor ayam kampung dijadikannya

lauk utama untuk beberapa bungkus nasi. Sejak SD, Ibu Syarifa membantu

ibunya di dapur berkisah bahwa dahulu ketika permintaan pelanggan

mendadak meningkat, ia dan kakak-kakaknya harus beberapa kali ke

pasar untuk berbelanja bahan. Tetapi menyaksikan kerja keras sang ibu,

mereka tidak mengeluh untuk membantu. Anak cucu Inaq Esun pun

hidup sukses dan berpendidikan tinggi berkat usaha rintisan sang ibu.

Ayo Bacalah

152

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Cucu Inaq Esun, anak dari Ibu Syarifa juga mengelola beberapa cabang

rumah makan yang menyediakan nasi balap resep sang nenek.

Kini, usaha mereka sudah didukung oleh beberapa pemasok. Beras, ayam

kampung, kacang kedelai, cabai, bahkan daun pisang diantar oleh para

pemasok untuk memproduksi 300-500 bungkus Nasi Balap Puyung per

hari. Sejak subuh, kegiatan di dapur sudah dimulai. Tak kurang dari 60

ekor ayam kampung, 50 kg beras, 15 kg cabai diolah dengan berbagai

bumbu secara tradisional di dapur peninggalan Inaq Esun. Bertahan

dengan menggunakan tungku kayu, empat wajan besar mengebulkan

asap panas dari olahan daging ayam. Ibu Syarifa dan Pak Maksub tetap

hadir memantau proses memasak dan operasional warung yang kini

dibantu oleh lima hingga enam kerabat.

Menurut Ibu Syarifa, untuk mempertahankan mutu, pengelolaan masakan

hanya dilakukan di dapur, dan didistribusikan ke cabang-cabang. Walau

sudah memiliki beberapa cabang rumah makan yang dikelola oleh anak-

anak Ibu Syarifa, banyak pelanggan tetap hadir di warung pertama Inaq

Esun yang masih dipertahankan bentuk bangunan bambunya. Kini, sudah

banyak pengikut yang menghadirkan Nasi Balap Puyung di Pulau Lombok.

Akan tetapi kemasyhuran Inaq Esun sebagai pelopor tetap menghadirkan

cerita sukses dari usaha seorang ibu.

Oleh:

Santi Hendriyeti

-ditulis berdasarkan wawancara dengan Ibu Syarifa, Juli 2014-

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

153

153

Aku Cinta Membaca

Kolak Merah Putih

Bulan puasa telah tiba. Dua minggu menjelang lebaran, sekolah sudah

diliburkan. Bini, Cita, dan Kira menghabiskan hari dengan bermain

bersama. Orang tua mereka adalah penduduk lokal, jadi mereka tidak

pernah merasakan mudik ke kampung halaman orangtua.

“Duh, besok kita main apa lagi ya? Bosan juga mencari-cari permainan

seru sambil menunggu waktu berbuka puasa,” ujar Kira.

“Iya, ya. Kita harus mencari kegiatan kreatif untuk mengisi waktu nih”

timpal Cita.

“Eh, bagaimana kalau kita mencoba memasak untuk berbuka puasa?

Aku punya resep kolak pisang dari ibuku. Kita berkreasi saja dengan

resep itu,“ ajak Bini.

“Setuju, bagus tuh ide Bini. Kita berkumpul saja di rumah Bini besok.

Masing-masing membawa bahan yang ada di rumah, ya,” Cita

bersemangat menyambut ajakan Bini.

Esok harinya, mereka datang ke rumah Bini membawa bahan yang

mereka punya untuk membuat kolak. Cita membawa pisang kepok. Kira

membawa kolang-kaling berwarna merah. Bini menyediakan gula merah,

kelapa, dan kolang-kaling berwarna putih.

Tekun dan penuh canda mereka berkreasi mengikuti resep kolak dari Ibu

Bini. Tidak terasa waktu berbuka tiba. Setelah bunyi bedug terdengar,

mereka mencoba kolak kreasi mereka.

“Wah, enak ya kolak kreasi kita. Tidak sia-sia kita menghabiskan waktu

bersama, “ kata Kira.

Ibu Bini yang ikut mencoba kolak berkomentar “Iya, enak lho masakan

kalian. Penampilannya pun menarik, karena warna kolang-kaling yang

berbeda.”

“Ah, aku jadi punya ide nih. Bagaimana kalau di sisa bulan puasa ini

kita bertiga berjualan kolak?” seru Cita.

Ayo Bacalah

154

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

“Wah, ide Cita bagus tuh. Kalian bisa patungan dari tabungan kalian

untuk membeli bahan. Nanti keuntungannya juga kalian bagi tiga,”

ujar Ibu Bini memberi semangat.

Penuh semangat ketiga sahabat itu mendiskusikan rencana berjualan

kolak. Mereka sepakat untuk berjualan di ujung Jalan Kenanga. Sebagian

besar warga turun dari angkutan umum di ujung jalan tersebut. Dengan

demikian, akan semakin besar kemungkinan pembeli datang di meja

jualan mereka.

Esok hari, mereka berkumpul lebih pagi untuk berbelanja bersama ke

pasar. Pulang dari pasar, mereka sibuk membuat kolak untuk dijual di

sore hari. Mereka sepakat untuk menamainya “Kolak Merah Putih”, sesuai

dengan warna kolang-kaling yang digunakan. Dua puluh gelas kolak

mereka siapkan di hari pertama. Setelah menghitung modal, mereka

menetapkan harga Rp. 5.000 untuk segelas kolak.

Sore hari, mereka menyiapkan meja kecil, dan menyusun gelas-gelas “Kolak

Merah Putih” dengan menarik. Tak disangka, hari itu jualan mereka laris

manis. Dua puluh gelas habis terjual sebelum waktu berbuka.

“Senangnya! Tidak disangka jualan kita laris ya,” seru Bini dengan riang

“Iya, tapi keuntungannya jangan kita bagi dulu. Kita pakai saja untuk

membeli bahan kolak esok hari. Kita membeli bahan lebih banyak,

agar bisa menjual lebih banyak” ujar Cita cerdik.

“Iya, setuju. Nanti di hari terakhir puasa saja kita berhitung lagi dan

membagi untung kita,” tambah Kira semangat.

Selanjutnya, hari-hari libur mereka penuh dengan kesibukan berbelanja

dan memasak kolak. Tidak lagi terasa bosan menghitung jam menuju

waktu berbuka puasa. Di hari terakhir puasa, mereka tekun menghitung

pendapatan. Senangnya ketiga sahabat itu. Uang tabungan mereka

bertambah dari keuntungan berjualan kolak. Setelah Lebaran, mereka

bisa pergi bersama ke toko buku untuk membeli buku cerita baru. Kreatif

mengisi waktu membuat Bini, Cita, dan Kira menjadi wirausahawati cilik.

Oleh:

Santi Hendriyeti

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

155

155

Aku Cinta Membaca

Leo, Belajar untuk Jujur

Leo adalah anak yang sangat cerdas dan mudah bergaul. Ia juga baik

hati dan suka membantu teman-temannya dalam pelajaran. Namun, ada

satu kebiasaan buruk Leo yang sulit dihilangkan, yaitu berbohong. Sudah

beberapa kali Leo mengalami masalah akibat kebohongannya, tapi hari

itu ia betul-betul kena batunya.

Pagi itu Leo datang ke sekolah tanpa mengerjakan PR-nya. Ketika ditanya

oleh Pak Hadi gurunya ia menjawab bahwa ia tidak membuat PR karena

diajak bermain sepeda oleh Abi. Tentu saja Abi marah ketika mengetahui

bahwa namanya dijadikan alasan di hadapan Pak Hadi. Kenyataannya,

justru Leo yang datang ke rumah Abi dan mengajak bermain sepeda,

akhirnya Leo main sepeda sendiri karena Abi tidak mendapat izin dari

ayahnya.

Bukan hanya Abi, teman-teman yang lain juga kesal dan kecewa, karena

Leo, si anak pandai dan popular itu ternyata tidak jujur. Leo pun malu,

karena banyak temannya mengetahui bahwa ia telah berbohong. Bukan

hanya malu, Leo juga akhirnya merasa sangat sedih, karena setelah

peristiwa itu ia menjadi tidak dipercayai oleh teman-temannya.

Puncak kesedihan Leo adalah ketika beberapa hari kemudian kucing

kesayangannya hilang. Ia meminta teman-temannya untuk membantu

mencari kucingnya. Ternyata tidak ada yang mau membantunya. Mereka

tidak percaya bahwa kucingnya hilang. Bahkan Dani dan Tata, kedua

sahabat dekat yang tahu betul betapa berartinya kucing itu bagi Leo,

hanya tersenyum ketika Leo memberi tahu mereka kalau kucingnya hilang.

Sudah dua hari Leo sibuk mencari si Belang, kucingnya. Dua hari yang

paling menyedihkan karena bukan saja ia kehilangan kucing, dan

kehilangan teman-temannya. Akhirnya Leo memilih untuk menemui

teman-temannya dan meminta maaf atas kebohongannya. Ia juga berjanji

untuk tidak mengulang perbuatan itu lagi.

Betapa berharganya pelajaran itu bagi Leo. Berbohong itu mudah dan

cepat dilakukan, tetapi mengembalikan kepercayaan orang-orang yang

merasa kecewa dibohongi ternyata sangat sulit dan memerlukan waktu

lama.

Oleh :

Ghalda Abia/Hanni Darwanti

156

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Mengejar Mimpi Melampaui Keterbatasan

Namanya Muhammad Zulfikar Rakhmat. Ia terlahir dengan gangguan

pergerakan yang parah di kedua lengannya, sehingga ia tidak bisa

melakukan apa yang kebanyakan orang bisa kerjakan dengan tangan.

Selain itu, bicaranya gagap, sehingga pengucapannya menjadi tidak jelas

dan ia menjadi bahan olok-olok dari sekitarnya, terutama di sekolah.

Rakhmat lulusan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah dari Banyumanik,

Semarang. ia berhasil meraih gelar sarjana hubungan internasional dari

Universitas Qatar, dengan nilai hampir sempurna. Ia mendapat beasiswa

penuh dan lulus hanya dalam waktu 3,5 tahun. Ia bahkan terpilih untuk

meneruskan pendidikannya dengan beasiswa penuh dari

University of

Manchester

, untuk mendalami politik internasional.

Sebelum keberhasilannya, selama lebih dari dua dekade, Rakhmat dan

keluarganya telah melewati perjuangan tiada akhir, seperti olok-olok

dari teman sebaya, penolakan sekolah, kurangnya akses ke fasilitas

umum, dan lain-lain. ‘’Karena saya ini cacat fisik, banyak sekolah yang

menganggap saya tidak mampu mengikuti pendidikan secara normal,

sehingga menyulitkan mereka apabila menerima saya.’’

Saat di TK, Rakhmat sudah menyadari bahwa ia berbeda dari anak-anak

lain, karena butuh waktu lebih lama baginya untuk menyelesaikan tugas-

tugas tertentu. ‘’Ada masa-masa di mana sekolah sangat menakutkan

bagi saya. Namun, orang tua saya selalu mengatakan bahwa jika saya

tidak bersekolah artinya saya sudah membiarkan kecacatan fisik ini

menang.’’ Ternyata kedua orangtua Rakhmat benar, setiap hari Rakhmat

selalu menyemangati dirinya dan berusaha keras menunjukkan bahwa

ia mampu berbuat yang terbaik. Ia percaya, hal itulah yang membuatnya

menjadi orang yang lebih kuat.

Ayo Bacalah

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

157

157

Aku Cinta Membaca

Rakhmat begitu panggilannya adalah anak sulung yang memiliki seorang

adik perempuan dan laki-laki. Ayah Rakhmat adalah seorang dokter dan

semasa Rakhmat kecil dulu, begitu banyak orang yang menasihati sang

ayah untuk menyekolahkan Rakhmat di SLB. Namun hal itu mereka

tolak dan perjuangan terbesarnya adalah mendapatkan izin bersekolah

di sekolah umum yang ada Indonesia.

Pasalnya, tidak semua sekolah umum dilengkapi dengan peralatan

untuk menangani siswa berkebutuhan khusus. Rakhmat harus menjalani

serangkaian tes untuk membuktikan bahwa ia mampu secara akademis

untuk belajar bersama siswa normal lainnya.

Rakhmat mengatakan bahwa ia sering berkilas balik atas pengalamannya.

Ia sekarang mampu mengatakan bahwa ia sangat bersyukur atas

kekurangan fisiknya, karena itulah guru paling tangguh yang mendorongnya

untuk tidak menyerah dalam meraih cita-cita.

Oleh :

Hanni Darwanti

dirangkum dari berbagai sumber

158

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Sepatu

“Hai Edi, kamu beri makan dulu sepatumu itu. kelihatannya mereka terlalu

kelaparan untuk dapat menendang bola!” seru Bagas sambil menunjuk

ke arah kaki Edi.

Teman-teman yang lain berada di lapangan tergelak mendengar gurauan

Bagas. Tidak demikian dengan Edi. Ia membalikkan badannya dan berlari

meninggalkan lapangan. Tak dihiraukannya panggilan Bagas, “Jangan

marah, Di... Aku hanya bercanda!”

Edi terus berlari dan baru berhenti ketika ia merasakan perih yang

menusuk. Pandangannya gusar, bukan karena melihat ujung-ujung jari

kakinya tergores kerikil, tapi melihat bagian depan sepatunya, kiri dan

kanan, menganga lebar.

Edi merasa, kedua sepatunya itu pun seperti sedang menertawakan

dirinya, terbahak-bahak seperti Bagas dan teman-teman di lapangan

tadi. Sepatu rusak itu sudah harus diganti. Edi yakin, andai tak ada tali

sepatu yang mengikat kencang, pasti jari-jari Edi sudah meluncur keluar

dari sepatu itu.

Dengan langkah gontai ia mendekati sebuah bangku kayu yang ada di

tengah taman. Dihempaskan tubuhnya, duduk di ujung kursi. Hingga

tiba-tiba ia menyadari ada orang lain yang duduk juga di kursi itu. Dari

sudut mata, Edi melihat orang itu, ternyata sebaya dengannya. Ia sedang

asik membaca buku dan ... oh lihatlah itu, sepatunya... sepatu bola yang

Edi impi-impikan selama ini!

Edi merasa iri. Iri sekali pada anak laki-laki di sebelahnya itu. Rasa kesal

yang luar biasa merambati hatinya. Kesal pada Ayah yang sudah dua

bulan lebih diminta, tak juga membelikan sepatu bola yang baru. Waktu

itu, ayahnya belum ada uang karena harus membayar biaya kuliah

Kak Yani. Setelah itu, ayah harus membayar biaya kontrak rumah.

Ayo Bacalah

Tema 5 Subtema 3: Ayo, Belajar Berwirausaha

159

159

Aku Cinta Membaca

“Pokoknya, selalu ada alasan yang lebih penting bagi Ayah, daripada

membelikan sepatu untukku. Padahal, aku ini anggota tim bola sekolah

dan sekarang aku tidak bisa ikut berlatih karena sepatuku sudah tak

layak!” gerutu Edi dalam hati.

“Mengapa kamu memandangi kakiku seperti itu? Bingung ya?” anak

lelaki di ujung bangku sebelah sana memecah lamunan Edi.

“Emm.. iya, eh, bukan bingung... tetapi kagum. Aku suka sekali

sepatumu. Bagus,” Edi terbata-bata, tak menyangka anak lelaki itu

memperhatikannya.

“Aku malah ingin yang kamu punya itu,” anak lelaki itu menunjuk ke

arah kaki Edi, “sepertinya lebih menyenangkan punya yang seperti

itu,” sambungnya lagi.

“Ah, sudahlah kamu jangan meledek aku juga. Aku sudah cukup diledek

hari ini karena sepatuku rusak, “ keluh Edi.

“Maaf, aku tidak bermaksud meledek. Aku sungguh-sungguh merasa

bahwa sepatumu itu, biarpun terlihat rusak, tapi juga terlihat lebih

menyenangkan karena sudah dipakai berjalan, berlari, dan bermain

ke mana-mana,” anak lelaki itu masih memandangi kaki Edi.

“Andai saja kita bisa bertukar sepatu ya,” Edi tertawa, agak sinis.

Ia merasa anak lelaki itu berusaha menghibur hatinya, tapi ia

justru tersinggung. Mana mungkin sepatu rusak ini disebut lebih

menyenangkan dibandingkan sepatu bola yang bersih dan sempurna

di kakinya. Sungguh anak yang aneh.

“Hati-hati, kalau ucapanmu barusan jadi kenyataan,” anak lelaki itu

tertawa juga, sambil menatap Edi yang sudah berdiri dan melangkah

meninggalkan bangku.

“Aku akan sangat senang, jika ucapanku jadi kenyataan!” seru Edi

sambil berlari ke tengah taman.

Di bawah pohon yang rindang, Edi kembali duduk. Memejamkan mata,

berusaha mengusir kesalnya. “Aku mau... mau... mau... sepatu seperti itu”

Edi menghentak-hentakkan kakinya, persis seperti balita yang sedang

merajuk karena tak dibelikan mainan oleh ibunya.

160

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

Tiba-tiba, Edi merasakan sesuatu yang berbeda. Ketika ia membuka

matanya, sepatu berwarna biru terang, persis seperti yang dipakai anak

lelaki di ujung bangku itu, terpasang di kakinya! Hah! Edi tergelak senang.

Ia melihat sekeliling. Ternyata ia duduk di ujung bangku, tempat anak

lelaki tadi duduk. “Bertukar tempat? Wah, seandainya ini mimpi, biarlah

ini jadi selama-lamanya.”

Edi ingin langsung berlari menuju lapangan bola. Bagas dan teman-teman

lainnya pasti masih berlatih dan mereka akan terkejut dan sangat kagum

melihat sepatuku ini. “Lihat saja!” seru Edi dalam hati. Kakinya terasa

sedikit berat, “Mungkin karena sepatu baru ini,” pikirnya. Ia berusaha

menggeser badannya dan berdiri, tapi entah mengapa terasa kaku, sulit

sekali digerakkan.

“Hai Edi, bagaimana... sudah selesai membaca bukunya? Yuk, kita

pulang, sudah sore, kamu harus minum obat.” Edi menoleh, terpana

melihat sosok ayahnya, mendorong sebuah kursi roda kosong. “Ayah...?”

Edi belum sempat menyusun pertanyaan di kepalanya, ketika ayahnya

mendekat dan menggendongnya, memindahkannya ke atas kursi roda,

dan mendorongnya meninggalkan taman.

Dalam kebingungannya, Edi melihat sosok anak lelaki yang tadi duduk

bersamanya, sedang berteriak-teriak kegirangan sambil melompat dan

berlari ke sana – ke mari, berkeliling taman. Ketika mendekat, Edi melihat,

di kaki anak itu ada sepatunya. Sepatu Edi yang bobrok, yang robeknya

menganga lebar, seperti tertawa. Jari-jari kaki anak itu terlihat jelas,

menyembul dari robekan sepatu.

Lalu Edi menatap sepatu bola di kakinya. Sepatu paling bagus yang

pernah dilihatnya. Bersih, rapi. mewah. Sepatu yang tak akan pernah

bisa membuatnya berlari dan melompat apalagi menendang bola.

Oleh :

Hanni Darwanti

Daftar Pustaka

161

Daftar Pustaka

Askalin. 2013.

100 Permainan dan Perlombaan Rakyat

. Yogyakarta: Penerbit

ANDI.

Bahari, Hamid. 2010.

Inovasi-Inovasi Dahsyat yang Mengubah Wajah Dunia

.

Jakarta: Laksana.

Bentley, Joan, and Linda Gersten. 2003.

How To Do Science Experiments with

Children Grades 2-4

. USA: Evan Moor.

Champagne, R.I., et all. 1995.

Mathematics Exploring Your World

. USA: Silver

Burdett Ginn.

Evans, Lyndon. 2000.

Playing Games 7-11 Years, Physical Activities Outdoor

.

New Zealand: User Friendly Resource Enterprises Ltd.

Firmansyah, Adhe. 2010.

108 Ilmuwan & Penemu Dunia

. Jakarta : Garasi.

Hidayatullah, M. Furqon. 2006

. Program Studi S-2 Pendidikan Jasmani,

Jurusan

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan : Pendidikan Anak dengan

Bermain. Universitas Sebelas Maret: tidak diterbitkan.

Ibung, Dian. 2009.

Mengembangkan Nilai Moral pada Anak

. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Kementrian Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. 2011.

Pembelajaran Kontekstual dalam Membangung Karakter Siswa.

Jakarta :

Kementrian Pendidikan.

Meredith, Susan. 2008.

Mengapa Aku Harus Peduli pada Bumi.

Jakarta:

Erlangga for Kids.

Osborne, Will dan Mary Pope Osborne. 2002.

Space-Magic Tree House

Research Guide.

USA: Random House.

Raditya, Iswara N. 2013.

200 Tokoh Super Jenius, Penemu & Perintis Dunia

.

Jakarta: Narasi.

Sample. 2001.

Mathematics K-6 Sample Units of Work

. Sydney: Board of

Studies NSW.

Setiawan, Iwan. 2011.

Tokoh-Tokoh Fenomenal Paling Mempengaruhi Wajah

Indonesia.

Jakarta: Laksana.

Soemitro. 1992.

Permainan Kecil

. Surakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan

Tenaga Pendidikan.

Sugiarto, Eko. 2013.

Master EYD Edisi Baru

. Yogyakarta: Suaka Media.

Vincent, Jennifer. 2000.

Rigby Maths for Victoria Year 6 Student Book.

Victoria:

Reed Internatinal Books Australia Pty Ltd.

http://www.nasa.gov/audience/foreducators/k-4/features/F_Measuring_the_

Distance_Student_Pages.html. Diunduh tanggal 8 Agustus 2014.

http://www.connectionsacademy.com/resources/instructographics/water-

glass-music.aspx---. Diunduh tanggal 20 September 2014.

http://teacher.scholastic.com/lessonrepro/lessonplans/theme/inventions01.

htm

.

Diunduh tanggal 8 Agustus 2014.

162

Buku Siswa

SD/MI Kelas VI

https://www..oxfordlearnersdictionaries.com. Diunduh tanggal 20 Juni 2014.

http://www.mathsisfun.com/geometry/polyhedron.html.Diunduh tanggal 1

Oktober 2014.

Gustama, Yogi. 2011. “Isi Lengkap Pidato Habibie yang Memukau”. [Online].

Tribun. [online], http://www.tribunnews.com/nasional/2011/06/01/isi-

lengkap-pidato-habibie-yang-memukau.Diunduh tanggal 27 Juni 2014.

http://www.lpi.usra.edu/ .Diunduh tanggal 20 Juni 2014.

http://www.mathmakessense.ca/.Diunduh tanggal 27 Juni 2014.

http://www.kidactivities.net/post/Games-for-Small-Groups-of-Kids.aspx.

Diunduh tanggal 8 Agustus 2014.

http://www.kidactivities.net/category/games-outside-play.aspx.Diunduh

tanggal

8 Agustus 2014.

http://unesdoc.unesco.org/images/0014/001449/144928e.pdf.Diunduh

tanggal 8 Agustus 2014.

http://www.prioritaspendidikan.org/id/. Diunduh tanggal 1 Agustus 2014.

http://www.prioritaspendidikan.org/id/.Diunduh tanggal 1 Agustus 2014.

http://iwak.info, Diunduh tanggal 5 november 2014, pkl. 10.00 wib.

http://waroengsunda.net, Diunduh tanggal 5 november 2014, pukul. 10.00

WIB

.

http://www.dltk-kids.com, Diunduh tanggal 6 November 2014 pukul. 09.00

WIB

.

http://www.dltk-kids.com, Diunduh tanggal 6 November 2014 pukul. 09.00

WIB

.

http://www.dltk-kids.com, Diunduh tanggal 6 November 2014 pukul. 09.00

WIB

.

http://www.firstpalette.com, Diunduh tanggal 6 November 2014 pukul. 09.00

WIB

.

http://www.mobgenic.com, Diunduh tanggal 7 November 2014, pukul 08.00

WIB

.

http://pemudawirausaha.com, Diunduh tanggal 7 November 2014, pukul 08.00

WIB

.

http://www. djogjayogyakarta.com, Diunduh tanggal 8 Agustus 2014, pukul

11.00.

WIB

.

http://www. indoturs.com, Diunduh tanggal 9 Agustus 2014, pukul 10.00

WIB

.

http://www. puspitaherbal.com, Diunduh tanggal 9 Agustus 2014, pukul 10.00

WIB

.

http://www. bp.blogspot.com, Diunduh tanggal 9 Agustus 2014, pukul 10.00

WIB

.

http://www. rumahkerajinan.com, Diunduh tanggal 9 Agustus 2014, pukul 10.00

WIB

.

http://www. rentalmobilyogyakarta.net, Diunduh tanggal 10 Agustus 2014,

pukul 12.00

WIB

.

http://www. content.rajakamar.com, Diunduh tanggal 10 Agustus 2014, pukul

12.00

WIB

.

http://www.tokokerajinanjogja.com, Diunduh tanggal 10 Agustus 2014, pukul

12.00

WIB

.

http://archive.kaskus.co.id, Diunduh tanggal 10 Agustus 2014, pukul.12.10

WIB

.

www.kompas.com, Diunduh tanggal 5 November 2014, pukul. 10.20.

WIB

.

http://www.papercanspackaging.com.Diunduh tanggal 12 Agustus 2014,

pukul 11.05.

WIB

.

http://www.ebay.co.uk, Diunduh tanggal 12 Agustus 2014, pukul 11.05.

WIB

.

http://www.ciputraentrepreneurship.com, Diunduh tanggal 2 Desember 2014,

pukul.07.10.

WIB

.